Rabu, 10 Agustus 2011

♥ TRUE LOVE ♥ PART 2 ♥

" Ntar siang pulang sekolah kita jalan dulu yuk ! udah lama nggak jalan bareng !" ujar Cakka.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan ke Sekolah dengan memakai mobil Rio.
Rio yang mengemudi dengan Ify di samping.
Alvin dan Gabriel di tengah.
Sedangkan Cakka sendirian di belakang.

" Jalan kemana ?" tanya Alvin yang sibuk dengan rubiknya.

" Kuburan mau ?" tawar Cakka

" Boleh deh. Mau yang dimana ?" ujar Iel

" Mending ke ragunan." sambung Rio.

" Ngapain ?" tanya Alvin, Cakka, dan Gabriel serempak.

" Mau nengok kembaran Cakka, siapa tau udah berenti manjat-manjat." jawab Rio santai.

Alvin, Ify, dan Gabriel cekikikan, sedangkan Cakka hanya manyun saja.

" Tampang loe kalo lagi begitu mirip banget deh Ka." ujar Ify yang tambah membuat Alvin dan Iel tertawa.

" Jangan lupa sekalian nanti kita beli pisang." Cakka mulai kesal.

" Hahaaa, pinter loe Ka !" mereka semua pun tertawa melihat Cakka yang memang sudah amat sangat manyun mukanya.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


" Hai bro and sista !!" ujar Ray di kantin sambil naik sebuah kursi.
Semua orang yang ada di kantin menatap heran ke arah Ray.
Apalagi yang akan ia perbuat sekarang.

" Disini gue mau ngenalin seseorang. Dia adalah anak dari sahabat bokap gue yang berarti salah satu pendiri sekolah ini. Deva, Ozy, masuk !" ujar Ray kemudian memanggil Deva dan Ozy.

Anak-anak yang ada di kantin pada menengok ke pintu kantin dan melihat Deva dengan seorang lelaki putih berkaca mata, yang gayanya juga agak acak-acakan sama seperti Ray dan Deva.

" Nama gue Ozy, Ahmad Fauzi Adriansyah." ujar Ozy singkat.

" Mulai sekarang, Ozy adalah bagian dari gue dan Deva. Silahkan lanjutkan kegiatan kalian." Ray pun turun dari kursi itu dan meninggalkan kantin di ikuti Deva dan Ozy.

" Waaaaahhhh, Ozy cakep !!"

" Ozy keren banget ."

" Tambah satu lagi pangeran sekolah kita ."

itulah beberapa komentar yang keluar dari mulut-mulut wanita yang ada di kantin begitu melihat Ozy.
Mereka sibuk bergosip tentang Ozy yang ikutan bergabung dengan ray dan Deva.
Termasuk meja yang ada di pojokan, yang di tempati 3 orang perempuan.

" Ozy emang keren sih. Tapi tetep yayang Deva yang paling maniiiiissss........"

" Ke, biasa aja dong loe ! Merinding gue liatnya." ujar temannya.

" Sampai kapan sih kamu mau ngejar-ngejar Deva, Ke ? Deva aja cuek sama kamu." ucap salah satu dari mereka.

" Denger ya Acha, Oliv, gue nggak akan nyerah buat ngejar Deva. Gue yakin, Deva nanti bakalan suka sama gue !" Ujar yang bernama Keke itu dengan mantap dan penuh percaya diri.

" Yakin loe ?" tanya Oliv. Keke hanya mengangguk sambil tersenyum.

" Huh, kayak nggak ada cowok lain aja." gumam Oliv.

" Kamu hebat Ke, biar udah di tolak Deva beberapa kali, kamu tetap setia ngejar dia." puji Acha. Keke hanya tersenyum manis pada Acha.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


" Seru banget deh, Ag ! Loe harus nonton tuh film. Harus !" ujar Shilla sambil berjalan mundur hingga tak sadar ia menabrak seseorang.

" Aww.. aduuh, sorry sorry ." ujar Shilla pada orang itu.

" Nggak apa-apa kok !" orang itu tersenyum ramah pada Shilla.

" Emh, anak baru ya loe ?" tanya Agni. Orang itu mengangguk pelan pada Agni dan Shilla.

" Kenalin, nama gue Ashilla Zahrantiara, call me Shilla."

" Gue Agni, Agni Tri Nubuwati."

" Gue Alyssa Saifika Umari, bisa panggil gue Ify." ujar orang itu yang tak lain adalah Ify.

" Udah tau tentang sekolah ini nggak ?" tanya Shilla. Ify menggeleng pelan.

" kalau gitu ikut kita yuk, biar kita ajak keliling nih sekolah. Hari ini hari bebas kok, nggak ada pelajaran. Guru-guru lagi rapat. Denger-denger sih, minggu-minggu ini ada salah satu anak dari pendiri sekolah ini mau tunangan gitu." ujar Shilla sambil terus berjalan . Ify yang mendengar hanya pura-pura tidak tau.

" Oh ya ? emang siapa sih anak-anak pendiri sekolah ini ?" tanya Ify

" Itu, mereka udah kayak F4 di Meteor Garden atau Boys Before Flowers gitu deh." jawab Shilla.

" Mereka ada berempat . Pertama, Mario Stevano Aditya Haling, bisa dibilang, dia ketua dari mereka berempat itu. Soalnya setiap yang dia mau selalu di turutin. Tapi sayangnya, Rio itu sikapnya cuek abis, jutek, terus agak angkuh gitu." lanjut Shilla.

" Terus terus ?" tanya Ify

" Yang kedua itu Alvin, Alvin Jonathan Sindhunata. Anaknya jutek juga, tapi nggak kayak Rio tuh. Alvin yang paling putih di antara semuanya loh. Kulit gue sama Agni aja kalah. Iya kan Ag ?" tanya Shilla pada Agni. Agni hanya berdehem .

" Naaah, terus ada lagi yang namanya Cakka Kawekas Nuraga. kalau masalah cakka, tanya aja sama Agni deh."

" Loh? Kok gue ?" tanya Agni.

" Kan loe agak deket gitu sama Cakka." ujar Shilla menggoda.

" Denger ya, Cakka itu orang yang paling nyebelin di muka bumi ini. Dia itu sok keren, tebar pesona kesana-sini, sok hebat, pokoknya anaknya nyebelin banget deh. Dia musuh terbesar gue dalam main basket." cerocos Agni. Shilla hanya tertawa kecil dan Ify tersenyum.

" Tapi biar gitu-gitu, loe sama Cakka kan pernah ............................." mulut Shilla segera di tutup oleh Agni.

" Eh, gila. Loe mau bunuh gue ya ?" protes Shilla.

" Makanya kalau punya mulut nggak usah ember." ujar Agni.

" Pernah apaan sih ? Kasih tau dong ." bujuk Ify dengan muka melasnya.

" Gimana nih , Ag ? Kalau nggak di kasih tau ntar anak orang nangis lagi."

" Loe sih, Shill. Terserah loe deh. Tapi loe bisa di percaya kan, Fy ?" tanya Agni. Ify mengangguk mantap.

" Ceritain , Shill." suruh Agni.

" Cakka sama Agni pernah jadian tau. Waktu masih kelas X. Tapi sayang, hubungan mereka putus gara-gara masalah sepele."

" masalah apa ?"

" Taruhan. Mereka main taruhan piala dunia kemaren. Agni jagoin Brazil, terus Cakka Spanyol. Eh, Agni kalah terus nggak terima. Akhirnya putus deh."

" What ? cuman masalah gitu doang ?" tanya Ify tak percaya. Shilla dan Agni mengangguk .

" haha, Agni, Agni. Lucu deh. Terus terus ? Loe masih punya perasaan nggak sama Cakka ?" tanya Ify langsung. Membuat wajah Ify memerah menahan malu.

" apaan sih? udah deh, nggak usah ngomongin Cakka. Lanjut ke yang berikutnya. yang sekarang, Shilla pasti tau banyak." Agni mencoba mengalihkan pembicaraan.

" Hehee, tau aja loe , Ag. Naah, yang terakhir itu Iel. Gabriel Stevent Damanik. Dia itu paling ramah dan paliiiiiiing baik deh. Dia suka nolong semua orang. Dia juga murah senyum. Nggak kayak Rio sama Alvin yang senyumnya mahal banget."

" Loe suka sama Iel itu ?" tanya Ify.

" Iya, suka, sukaaaa banget. Tapi gue nggak bisa ngasih tau sama Iel sekarang. Karena gue denger, dia punya masa lalu suram masalah cewek. Cewek yang dia sayang meninggal akibat kecelakaan gitu, dan sampai sekarang dia nggak bisa lupain cewek itu dan ngebuka hatinya buat orang lain." Shilla mencoba tersenyum, walau ia sebenarnya merasa sakit.

" Sabar ya Shill.." Ify menenangkan Shilla.

" Udah ah, mending kita sekarang makan ke kantin yuk ! Gue laper nih." ajak Agni sembari menarik tangan Shilla dan Ify.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


" Huuaaaaaaaahhh............... Sekali-kali bolos nggak apa-apa dong !! Yeeeeeeeeyyyyyy.......... Udah lama nggak kesini............ " kata Sivia

" Berisik !!" ujar seseorang dari arah belakang. Sivia segera menoleh kebelakang dan...............

" LOE ???"