Jumat, 23 Agustus 2013

Ketemu Cinta di Asrama *part 17

Heyyo ~
setelah sekian lama akhirnya inget pw ini blog -_-
udah lebih setahun ya ._.
kayaknya udah ada yang lupa sama cerita gue ._.
yodah, dari pada banyak bacot mending dibaca aja ya :)
kasih coment juga dong ._.


**
“ Bosen juga kalau nggak ada kerjaan gini.” Ujar Iel

“ Iya kak, boring !” Sambung Sivia.

Sekarang mereka sedang berada di ruang musik di asrama.

“ Mau main basket, tapi hujan.” Cakka datang sembari memakaikan jaket pada Agni.

“ Mau main sepedaa .” Ujar Ify.

“ Gimana kalau kita adu nyanyi aja.” Usul Shilla.

“ Maksudnya ?” Tanya Rio dan Alvin bersamaan.

“ Gini, kita nyanyi sambil mainin alat musik yang ada disini. Tapi masing-masing pasangan. Gimana ?” Tanya Shilla pada yang lain.

Yang lain tampak berpikir.
Kemudian mengangguk.

“ Okee, kita tentukan yang main pertama lewat hom pim pa.” Usul Cakka.

“ Hom pim pa , alaeum gambleng --'”

“ Yaaahh, gue sama Via pertama !” Lirih Alvin.

“ Lagi-lagi, hom pim pa .”

“ Yeeaayy, gue sama Shilla kedua .” Ujar Iel kemudian menghampiri Shilla.

“ Naah, sekarang kita yo. Gunting batu kertas.”

“ Asseeekk, yayang Agni, kita terakhir.” Seru Cakka penuh semangat 45.

“ Biasa aja dong ka !” Protes Agni.

“ Okee, sekarang kita persilahkan tuan Alvin dan Nona Sivia .” Ujar Shilla seperti seorang pembawa acara.

Sivia dan Alvin maju ke pentas . Alvin kemudian berjalan kearah piano, sedangkan Sivia duduk di sebelahnya.

-__-

(Alvin)
Kau begitu sempurna.
Dimataku kau begitu indah.
Kau membuat diriku akan selalu memujamu.

(Sivia)
Di setiap langkahku.
Ku kan selalu memikirkan dirimu.
Tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu.

(Alvia)
Janganlah kau tinggalkan diriku.
Takkan mampu menghadapi semua.
Hanya bersamamu ku akan bisa.

(Alvin)
Kau adalah darahku.

(Sivia)
Kau adalah jantungku.

(Alvia)
Kau adalah hidupku.
Lengkapi diriku.
Oh sayangku kau begitu, sempurna !

-__-

Dentingan piano yang indah mengakhiri duet pasangan ini.
RiFy, CaGni, dan Shiel bertepuk tangan melihat penampilan Alvia.

Cuupp !!
Alvin mengecup kening Sivia.

“ Satu ciuman mesra untuk penampilan sempurna ” ujar Alvin. Sedangkan Sivia hanya tersenyum malu.

“ Ajegiilleeee, jangan cium-cium depan kita-kita gini dong ” protes Cakka dan Rio.

“ Ngiri aja loe berdua !” Ujar Alvin. Kemudian ia dan Sivia kembali ketempat semula.

“ Okee, sekarang giliran nona Ashilla dan tuan Gabriel . Silahkan !” Ujar Ify.

Shilla dan Gabriel naik ke pentas. Sama seperti Alvin, Gabriel duduk di depan piano. Namun, Shilla juga ikut memainkan piano itu.
Mereka memainkan piano secara bersama.

-___-

(Gabriel)
Kali ini kusadari.
Aku telah jatuh cinta.
Dari hatiku terdalam.
Sungguh aku cinta padamu.

(Shiel)
Cintaku bukanlah cinta biasa.
Jika kamu yang memiliki.
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku.

(Shilla)
Terimalah pengakuanku.
Percayalah kepadaku.
Semua ini ku lakukan.
Karena kamu memang untukku.

(Shilla)
Cintaku bukanlah cinta biasa.

(Gabriel)
Jika kamu yang memiliki.

(Shiel)
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku.
Seumur hidupku.

-__-

Lagi.
Dentingan suara piano yang indah menemani pasangan ini.
Terlihat raut wajah mereka yang puas dengan penampilan mereka sendiri.
Iel memegang tangan Shilla dan mengecupnya mesra.
Kemudian mereka bangkit dan kembali ketempat mereka.

“ Ka, sekarang giliran kita !” Ujar Ify pada Rio yang sibuk dengan PSP ditangannya.

“ Hhmm..” Ujar Rio tanpa menghiraukan Ify.

“ Oke, sekarang kita panggil tuan Mario dan nona Alyssa.” Panggil Cakka.

“ Ka, kita mau nyanyi apa nih ?” Tanya Ify.

“ Dangdut aja deh !” Jawab Rio seenaknya membuat yang lain tertawa ngakak.

“ Kak Rio, serius ah !” Ify mulai kesal dengan tingkah Rio yang cuek.

“ Keroncong deh !” Lagi-lagi Rio menjawab seenaknya tanpa melihat ke arah Rio.

“ Kak RIIIOOOO !!” Ify berteriak kesal dan naik ke atas pentas sendiri. Ia duduk di sebuah kursi . Ia menutup matanya pelan dan mengatur pernafasannya.

-__-

(Ify)
Cinta sejati yang bisa.
Memberi tanpa harus menerima.
Dia membawa damai dan bahagiakan jiwa.
Untuk semua manusia.

*tiba-tiba Rio datang dan duduk berhadapan dengan Ify membawa gitar ditangannya. Ify membuka matanya dan melihat Rio yang tersenyum manis padanya*

(Rio)
Hanya cinta sejati yang bisa.
Bertahan tanpa mengenal waktu.
Takkan pernah sirna bagai karang di samudra.
Kan abadi tuk selamanya.

(RiFy)
Seperti itulah cintaku.
Untuk dirimu.
Tulus dan apa adanya.
Datang dari semua rasa.
Sucinya hati.
Atas nama cinta sejati.

(Rio)
Dan bila engkau telah mengerti.

(Ify)
Betapa besar artinya cinta.

(RiFy)
Hingga setiap nafas yang mengalir di tubuhmu.
Ada cinta dari Yang Kuasa.

-__-

Petikan gitar Rio mengakhiri duet Rio dan Ify.
Ify menunjukkan wajah kesalnya pada Rio walaupun sebenarnya ia bahagia.
Dan Rio tau betul bagaimana sikap Ify.
Susah membuatnya menjadi mood lagi kalau sudah badmood.

Ify turun mendahului Rio dan duduk dibarisan paling belakang dari yang lain.
Rio kemudian datang menyusulnya.

“ Maaf ya, jangan ngambek dong. Ntar cantiknya ilang.” Gombal Rio. Ify tetap cemberut.

Rio kemudian mendekatkan wajahnya pada Ify dan berbisik.
“Aku cinta kamu”
Yang berhasil membuat muka Ify menjadi merah merona akibat malu.
Ify menjadi salah tingkah, sedangkan Rio hanya tersenyum kecil.

“ Dan, inilah dia penampilan terakhir. Nona Agni dan tuan Cakka ” teriak Shilla.

Agni dan Cakka maju. Agni mengambil gitar dan Cakka bass.

-__-

(Cakka)
Hapus semua rasa benci di dalam kepalamu.
Bilas semua ludah yang menggenangi langkah ini.
Pahami dan coba tuk mengerti semua yang ada didalam diri.
Sadar selama ini kita telah dewasa.

(Agni)
Waktupun lalu membentuk diri.
Buka kedua mata saat kau tertawa ku tersiksa.
Dan ku sadari hati ini lelah.

(CagNi)
Dan tak bisa ku lepaskan rasa lelah ini.
Takkan ku biarkan apa yang ku cari.
Mengambil alih hembus nafasku.

(Agni)
Tunjuk satu mimpi yang akan kau buat jadi nyata.
Buka mata dan hadapi dunia hari ini.
Lawan rasa takut satu persatu.
Dan pikirkanlah apakah pilihanmu.
Lawan rasa takut satu persatu.
Leburkan hati dan pikirkan jadi satu.

(Cakka)
Waktupun lalu membentuk diri.
Buka kedua mata saatu kau tertawa ku tersiksa.
Dan ku sadari hati ini lelah.

(CagNi)
Dan tak bisa ku lepaskan rasa lelah ini.
Tak kan kubiarkan apa yang ku cari.
Mengambil alih hembus nafasku.

-__-

Jreng..

“ Terima kasih ” ucap Cakka dan Agni bersamaan.

Semua cengok melihat penampilan pasangan satu ini.
Yang lain menyanyikan lagu romantis, sedangkan Cakka dan Agni ...........


^_^


Hujan terus turun dengan lebatnya.
Cuaca gelap.
Angin berhembus.
Sepi, tak ada suara selain bunyi hujan dan angin yang bertiup kencang.

“ Hati-hati masuk angin .” Ujar Alvin, mengagetkan Sivia yang sedang berada di dekat jendela.

“ Eh, kakak !”

“ Ngapain disini ?” Tanya Alvin sembari melepas jaketnya dan menyelimuti Sivia dengan jaketnya itu.

“ Nggak apa-apa kak, hehee ”

“ Padahal hari ini, gue mau ngajak loe jalan. Mumpung libur. Tapi malah hujan. Sial.” Umpat Alvin.

“ Kan masih ada minggu depan kak. Tapi, kakak nggak kedinginan apa nggak pake jaket ?” Tanya Sivia khawatir.

“ Aku takut kakak masuk angin. Aku nggak mau kakak sakit .” Lanjut Sivia sambil melepas jaket Alvin dan memakaikannya untuk Alvin.

Alvin tersenyum melihat tingkah Sivia. Ia kemudian menarik Sivia kedalam pelukannya.

“ Eh ..” Kaget Sivia.

“ Gue juga nggak mau loe sakit vi. Dengan begini, gue nggak kedinginan, dan loe juga akan ngerasa hangat.” Ujar Alvin. Sivia tersenyum kemudian mengeratkan pelukannya.

“ Aku sayang kakak !” Ujar Sivia pelan masih dalam pelukan Alvin.

“ Gue juga !” Balas Alvin.


^_^


“ Fy ..” Panggil Rio dengan nada manja. Mereka sekarang sedang berada di kamar Rio.

“ Hhmm.. Apaan ?” Tanya Ify yang tengah asyik melihat majalah otomotif.

“ Hujan Fy ..” Ujar Rio manja.

“ Terus kenapa ? Loe minta gue berentiin ujan kak ? Gue bukan pawang hujan .” Jawab Ify.

“ Yaaelaah, Fy. Siapa yang minta berentikan hujan coba. Gue kedinginan nih .” Rio mendekat kearah Ify dan duduk disamping Ify.

“ Terus ? Pake jaket, terus selimut. Atau loe mau gue bikinin jahe panas gitu ? Sayangnya gue males.” Balas Ify. Rio sudah mulai kesal.

“ Yaa, emang loe nggak mau meluk gue gitu ?” Tanya Rio polos. Ify menatap kearah Rio, Rio tersenyum berharap Ify mau memeluknya.

“ Nggak !” Jawab Ify singkat kemudian melanjutkan pekerjaannya.

“ IIIFFYYYY .........” Teriak Rio.

“ Apaan sih kak ? Biasa aja dong. Gue nggak budeg tau.” Protes Ify.

“ Loe nggak perhatian banget sih, Fy. Gue kedinginan tau !” Omel Rio.

“ Terus kenapa ? Kan udah gue bilang pake jaket atau selimut.”

“ Peluk ! Gue pengen di peluk !” Kata Rio manja.

“ Ogaahh ! Peluk noh guling .” Suruh Ify .

“ Fy, loe sadar nggak sih. Sekarang loe ada dimana .”

“ Dikamar loe kan, kak !”

“ Dikamar gue, lebih tepatnya kamar cowok ! Ini daerah kekuasaan gue, Fy !” Rio mulai mendekat kearah Ify. Ify jadi mulai khawatir karena Rio menatapnya seperti Singa yang sedang mengintai mangsanya.

“ Kak, mau apa loe ?” Tanya Ify.

“ Gue kedinginan, Fy. Dan gue butuh kehangatan sekarang !” Ujar Rio. Ia semakin mendekat kearah Ify.

Ify terus mundur dan mundur, hingga akhirnya ia terhenti di tembok.
Rio mengunci Ify dengan kedua tangannya ia rapatkan ke tembok.

Ify sudah mulai ketakutan melihat Rio.
Sedangkan Rio tersenyum picik.

“ Gue bener-bener dingin, Fy !” Ujar Rio sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Ify.

“ Gue butuh kehangatan !”

“ Kak, pliss ! Jangan macem-macem sama gue !” Suara Ify sudah mulai serak. Ia benar-benar ketakutan.

“ Gue pengen ..............” Rio mendekatkan wajahnya.

“ Ambilin selimut gue di tempat Lintar, gue males keluar !” Bisik Rio.

Ify langsung cengo mendengar perkataan Rio.
Rio segera menjauhkan dirinya dari Ify sambil menahan tawa melihat muka Ify yang merah padam.

“ Buruan ambilin ! Dingin banget nih !” Perintah Rio. Dengan kesal Ify keluar untuk mengambilkan selimut Rio yang ada pada Lintar.

“ Hahahahaaaaaa .............” Tawa Rio setelah Ify keluar.

“ Hahaa, untung aja iman gue masih tebal. Ify bener-bener bikin nafsu ! Sabar Rio, sabar !” Rio bergumam sambil mencomot chitato ke sukaannya.


^_^


“ Shilla .” Panggil Iel. Shilla dan Iel masih ada di ruang musik.

“ Apa kak ?” Tanya Shilla.

“ Aku sayang kamu.” Jawab Iel.

“ Kok tiba-tiba ngomong gitu ?” Tanya Shilla.

“ Nggak apa-apa. Pengen aja. Aku bener-bener sayang kamu, Shill ” Iel tersenyum manis pada Shilla.

“ Lulus SMA, aku mau kuliah keluar Negri Shill .” Ujar Iel lesu. Shilla langsung kaget dan menatap Iel.

“ Kakak mau lanjutin kuliah ke luar Negeri ?” Tanya Shilla tak percaya.

“ Iya, karena itu emang cita-citaku Shill. Aku pengen kuliah ke Paris.”

“ Berarti kakak ninggalin Shilla sendiri disini ?” Suara Shilla mulai bergetar.

“ Aku ninggalin kamu cuman sementara, Shilla. Aku janji akan balik lagi setelah kuliah aku selesai. Setelah aku sukses, aku akan nikahin kamu.” Ujar Iel mantap.

“ Kakak ngaco ! Kita masih SMA malah ngomongin nikah !”

“ Hahaa, kan perencanaan Shill. Kamu sanggup kan nungguin kakak disini ?” Tanya Iel. Ia berlutut dihadapan Shilla sambil menggenggam tangan Shilla.

“ Shilla akan setia sama kakak sampai kapan pun.” Jawab Shilla.

“ Janji ?”

“ Janji ! Asal kakak nggak main-main sama cewek-cewek disana .”

“ Siap bos ! Saya berjanji akan setia pada nona Ashilla .” Ucap Gabriel layaknya prajurit pada komandan.

“ Bagus ! Kita kembali ke asrama aja yuk kak ! Udara disini dingin !” Ajak Shilla.

“ Ya udah , ayok !”

“ Gendong !” Rajuk Shilla manja.

“ Hah ? Gendong ?” Shilla mengangguk.

“ Nggak ah !” Tolak Iel

“ Ayo dong kak, kaki Shilla masih sakit akibat jatoh tadi .” Ujar Shilla manja.

“ Ya udah deh, sini !”. Akhirnya Shilla di gendong oleh Iel.

“ Berat banget Shill, makan apa aja sih ?” Tanya Iel .

“ Makan orang !” Jawab Shilla asal.

“ Dasar !”


^_^


“ Hahahahahaaaaa .........” Tawa Agni melihat wajah Cakka yang penuh lipstik.

“ Kenapa ? Puas kan loe ? Ayo main lagi, gue nggak bakalan kalah deh !” Ujar Cakka kesal.

Ia dan Agni sedang bermain kartu di kamar Agni. Siapa yang kalah harus di coret pakai lipstik. Cakka selalu kalah, akhirnya mukanya penuh dengan lipstik.

“ Kali ini gue nggak akan kalah !” Ujar Cakka sambil mengocok kartu kemudian membaginya.

“ Buktikan deh !” Remeh Agni.

Hening !
Tak ada suara saat mereka bermain.
Keduanya sama-sama serius dengan kartu masing-masing .
Finally ........

“ Yyeaaayy, gue menang !” Teriak Cakka kegirangan .

“ Aiisshh . Nyebelin .” Pasrah Agni.

“ Sekarang tutup mata loe !” Perintah Cakka. Dengan terpaksa Agni menutup matanya.

Namun .
Bukan lipstik diwajah yang ia dapatkan.
Tetapi sesuatu yang hangat dibibirnya.
Agni tak mencoba menggubrisnya, ia merasakan sentuhan lembut itu.

“ Impas deh !” Ujar Cakka setelah menjauhkan wajahnya dari wajah Agni. Agni pun membuka kedua matanya.

“ Impas gimana ?” Tanya Agni .

“ Impas dong ! Kan tadi udah nggak jadi gara-gara tukang bakso sialan itu !”

“ Makasih ya Ag :) ” lanjut Cakka. Agni tersipu malu dibuatnya.

“ Udah, sekarang main lagi ! Tapi jangan main nyosor ya !” Ujar Agni. Cakka mengangguk.

Kemudian mereka kembali kepermainan semula.
Dimana yang kalah harus di coret mukanya.
Dan tahukah kepunyaan siapa lipstik itu ?
Itu adalah lipstik bu Ira, guru killer , yang sengaja di ambil oleh Cakka dan Agni --'




TBC.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar